Senin, 16 Mei 2011

KATEGORI OBAT PADA IBU HAMIL MENURUT FDA

- Kategori A:
Adalah obat-obat yang telah banyak digunakan oleh wanita hamil tanpa disertai kenaikan frekuensi malformasi janin atau pengaruh buruk lannya (ex: parasetamol, penisilin, eritromisin, glikosida jantung, isoniazid serta bahan-bahan hemopoetik seperti besi dan asam folat.)

- Kategori B:
Meliputi obat-obat yang pengalaman pemakainya pada wanita hamil masih terbatas, tetapi tidak terbukti meningkatkan frekuensi malformasi atau pengaruh buruk lainnya pada janin.
B1 : Dari penelitian pada hewan tidak terbukti meningkatnya kejadian kerusakan janin (fetal damage). Contoh simetidin, dipiridamol, dan spektinomisin.
B2 : Data dari penilitian pada hewan belum memadai, tetapi ada petunjuk tidak meningkatnya kejadian kerusakan janin. Contoh ikarsilin, amfoterisin, dopamin, asetilkistein, dan alkaloid belladonna.
B3 : Penelitian pada hewan menunjukkan peningkatan kejadian kerusakan janin, tetapi belum tentu bermakna pada manusia. Contoh adalah karbamazepin, pirimetamin, griseofulvin, trimetoprim, dan mebendazol.

- Kategori C:
Merupakan obat-obat yang dapat memberi pengaruh buruk pada janin tanpa disertai malformasi anatomik semata-mata karena efek farmakologiknya. Umumnya bersifat reversibel (membaik kembali). Contoh analgetik-narkotik, fenotiazin, rifampisin, aspirin, antiinflamasi non-steroid dan diuretika.

- Kategori D
Obat-obat yang terbukti menyebabkan meningkatnya kejadian malformasi janin pada manusia atau menyebabkan kerusakan janin yang bersifat ireversibel (tidak dapat membaik kembali). Obat-obat dalam kategori ini jugamempunyai efek farmakologik yang merugikan terhadap janin. Misalnya: androgen, fenitoin, pirimidon,
fenobarbiton, kinin, klonazepam, valproat, steroid anabolik, dan antikoagulansia.

- Kategori X
Obat-obat yang masuk dalam kategori ini adalah yang telah terbukti mempunyai risiko tinggi terjadinya pengaruh buruk yang menetap (irreversibel) pada janin jika diminum pada masa kehamilan. Obat dalam kategori ini merupakan kontraindikasi mutlak selama kehamilan. Sebagai contoh adalah isotretionin dan dietilstilbestrol.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang pemberian obat selama kehamilan antara lain (MIMS, 1998):
  1. Tidak ada obat yang dianggap 100% aman bagi perkembangan janin.
  2. Obat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada resikonya baik bagi ibu maupun janin. Jika mungkin, semua obat dihindari pada tiga bulan pertama kehamilan (trimester I), karena saat ini organ tubuh janin dalam masa pembentukan.
  3. Metabolisme obat pada saat hamil lebih lambat daripada saat tidak hamil, sehingga obat lebih lama berada dalam tubuh.
  4. Pengalaman penggunaan obat terhadap wanita hamil sangat terbatas, karena uji klinis obat saat hendak dipasarkan tidak boleh dilakukan pada wanita hamil

Penggunaan Obat Herbal Pada Ibu Hamil

Manfaat dan khasiat Obat Tradisional

Obat Tradisional bila digunakan secara tepat ESOT (Efek Samping Obat Tradisional) relatif kecil.
Obat Tradisional harus 6 T
1. Tepat Bahan
2. Tepat dosis
3. Tepat waktu guna
4. Tepat cara guna
5. Tepat telaah informasi
6. Tepat indikasi



Uji farmakologis : mempercepat kontraksi otot uterus
  • Jika digunakam pada akhir masa persalinan (Trimester 3) ===> otot uterus melemah ===> memudahkan persalinan
  • Jika digunakan pada masa kehamilan (Trimester 1) ===> otot uterus melemah ===> resiko keguguran besar


Uji Farmakologis : menghambat kontraksi otot uterus
  • Jika digunakan pada akhir masa persalinan (Trimester 3) ===> otot uterus kokoh ===> persalinan akan sulit
  • Jika digunakan pada masa kehamilan (Trimester 1) ===> otot uterus kokoh resiko ===> keguguran kecil

Efek samping Cabe Puyang (piperin/capsiin) : panas ===>  kulit jadi Kusam

    Salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu selama masa kehamilan yaitu pola makan. Beberapa prinsip pola makan yang baik selama hamil:
    1. Ubah cara makan sesuai dengan pola  makan ibu hamil
    2. Hindari makanan yang membahayakan ibu dan janin
    3. Makan dalam porsi kecil tapi sering
    4. Minum vitamin untuk ibu hamil dengan teratur
    5. Minum air yang cukup
    6. Makan makanan berserat, buah-buahan, dan sayuran. 

    LEAFLET PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL (TUGAS KIE)


    Minggu, 15 Mei 2011

    DIABETES MELITUS

    Hormon insulin - penghasilnya pankreas
    pada pankreas terdapat
    1. sel beta - memproduksi insulin
    2. sel alfa - memproduksi glukagon
    3. sel delta - memproduksi somastatin

    insulin---> bertugas mengatur metabolisme glukosa, karbohidrat, protein, lemak.
    karbohidrat nantinya akan diubah menjadi glukosa dirubah dalam bentuk energi (kemudian akan diedarkan keseluruh tubuh) oleh sel darah merah.

    apabila kekurangan insulin, padahal jumlah glukosanya banyak maka glukosa tidak bisa masuk ke sel darah merah nantinya akan keluar tanpa membawa glukosa. akibatnya, karena sel darah merah tidak membawa glukosa maka tubuh tidak menghasilkan energi. akibatnya tubuh jadi lemas. karena jumlah insulin yang sedikit berarti tubuh jadi kurang insulin, tubuh jadi kekurangan insulin, jumlah glukosa dalam darah meningkat karena glukosa yang masuk sel darah merah sedikit ---> DM

    DIABETES MELITUS
    1.Kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh tubuh.
    2.Dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau kencing manis
    atau
    penyakit endokrin karena kurang insulin dalam keadaan tidak dikelola ditandai adanya peningkatan glukosa dalam darah. merupakan penyakit degenerative artinya ada penurunan fungsi organ.

    Macam DM:
    DM tipe 1
    DM tipe 2
    DM gestasionel


    Diabetes Melitus Tipe 1
    Tergantung insulin, karena Insulin dalam tubuh tidak terbentuk sama sekali, kerusakan pada sel B
    Factor genetic, cenderung menyerang anak muda
    Gejala: Banyak makan, banyak minum, banyak kencing, lelah, lemas otot, gangguan penglihatan, berat badan turun

    Diabetes Melitus Tipe 2
    Sensitivitas sel tubuh terhadap insulin karena adanya resistensi
    Terjadi penurunan produksi insulin oleh pancreas
    Biasanya disebabkan karena gaya hidup ( kelebihan kalori, kurangnya olahraga, kegemukan) dibandingkan pengaruh genetik
    Gejala : banyak makan, banyak minum, banyak kencing, berat badan naik

    Diabetes Melitus Gestasionel
    DM pada masa kehamilan, terjadi pada saat hamil saja
    DM jenis ini tergantung pada pola makan dan hidup, apabila makan tidak terkontrol lebih beresiko
    Akibat DM gestasionel ---> bayi Makrosoma (ukuran bayi besar)

    1. Pemeriksaan Gula Darah Puasa
    Nilai normal
    Dewasa : 70 –110 mg/dl
    Whole Blood : 60-100 mg/dl
    Bayi baru lahir : 30-80 mg/dl
    Anak : 60-100 mg/dl
    2. Pemeriksaan Gula Darah 2 jam setelah makan
    Nilai Normal
    Dewasa : <140 mg/dl/ 2 jam
    Whole blood: <120 mg/dl/2 jam
    3. Pemeriksaan Hb AIC
    Nilai Normal
    Orang dewasa kadar anjuran untuk penurunan resiko komplikasi :
    4-6% total SDM < 8 % : orang dewasa kadar anjuran untuk penurunan
    resiko komplikasi
    setiap penurunan 1 % : menurunkan resiko gangguan mikrovaskuler 35%
    menurunnya resiko komplikasi lain dan kematian 21%

    PENGOBATAN HERBAL UNTUK DIABETES MELITUS

    Penelitian Relavan
    Jurnal : Apple cider vinegar attenuates lipid profile in normal and diabetic rats
    Oleh: Shishehbor F, Mansoori A, Sarkaki AR, Jalali MT, Latifi SM. (2008)
    Memberi kesimpulan : bahwa cuka sari apel memperbaiki profil lipid serum pada tikus normal dan diabetes oleh penurunan TG serum, LDL-c dan meningkatkan serum HDL-c da
    Pratinjau
    n mungkin nilai yang besar dalam mengelola komplikasi diabetes

    Buah apel
    - 1 biji buah appel berukuran
    Sedang
    - Apel dibelah menjadi 2 bagian dan rebus dengan air 3-4 gelas sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas
    - Cara menggunakan diminum
    Pagi sore dan dilakukan secara rutin


    Jurnal : Evaluation of in vitro antioxidant activity of Indian bay leaf, Cinnamomum tamala (Buch. -Ham.) T. Nees & Eberm using rat brain synaptosomes as model system
    oleh :Devi SL, Kannappan S, Anuradha CV (2007)
    Memberi Kesimpulan : synaptosomes dari tikus diabetes rentan terhadap kerusakan oksidatif dan efek positif dari daun salam in vitro, bisa dikaitkan dengan keberadaan fitokimia antioksidan
    Daun salam
    - Cuci 7-15 lembar daun salam segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum makan. -- Lakukan 2 kali sehari.

    Jurnal : Hypoglycemic and hepatoprotective activity of Fermented fruit juice if Morinda Citrifolia (Noni) in diabetic rats
    oleh : B. Shivananda Nayak, Julien R Marshall, Godwin Isitor, and Andrew Adogwa (2010)
    kesimpulan: jus buah mengkudu memiliki aktivitas hipoglikemik dan hepatoprotektif.
    Mengkudu

    cuci bersih buah mengkudu yg tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
    Kupas kulitnya dari daging buah , pisahkan daging buah dari bijinya, blender daging buah dan disaring
    Masak/panaskan hingga mendidih . Minum 2 gelas sari mengkudu setiap hari






    Jurnal : Effect of a catechin-free fraction derived from green tea on gene expression of gloconeogenic enzymes in rat hepatoma H4IIE cells and in the mouse liver
    Oleh: Yasui K, Miyoshi N, dkk. (2011)
    Memberi Kesimpulan : bahwa teh hijau mengandung beberapa komponen (s) dengan aktivitas insulin-seperti dibedakan dari EGCG dan bahwa minum teh hijau dapat membantu untuk mencegah diabetes
    Daun teh kering (teh hijau) sebanyak 7 g diseduh dengan air panas.
    Biarkan selama 10 menit. Minum selagi hangat

    LEAFLET PROMKES